Fakta Sejarah:
10 Senjata Kimia Yang Pernah Dipakai Amerika Serikat Dan Sekutunya Yang Mereka Tak Ingin Anda Mengetahuinya
!!! WARNING GRAPHIC CONTENT !!!
!!! PERHATIAN GAMBAR MEMILUKAN !!!
Hal
kejahatan perang ini tidak memiliki otoritas moral. Kini kita berbicara
tentang sejarah suatu pemerintahan adidaya dan sekutunya yang
menggunakan senjata kimia terhadap orang-orang tak bersalah yang jauh
lebih ampuh dan mematikan daripada tuduhan belaka.
Misalnya seperti presiden Suriah, Assad
yang menghadapi kompleks industri militer dunia Barat yang keburu senang
lalu bernafsu dan bertekad melakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum
menggempurnya. Padahal sejarah telah mencatat keburukan dari mereka yang
telah membinasakan jutaan penduduk di planet ini.
Berikut ini adalah daftar dari 10
serangan senjata kimia yang paling parah dari beberapa senjata kimia
lainnya yang pernah dilakukan oleh pemerintah AS dan juga
sekutu-sekutunya terhadap warga sipil sepanjang sejarah di planet Bumi.
1. Militer AS Membuang 20 Juta Galon Bahan Kimia di Vietnam (1962-1971)
Selama Perang Vietnam, militer AS telah menyemprotkan 20 juta galon bahan kimia, termasuk yang sangat beracun yang disebut “Agen Orange”
di hutan dan tanah pertanian Vietnam dan negara-negara tetangganya yang
sengaja dilakukan untuk menghancurkan persediaan makanan, menghancurkan
ekologi hutan, dan memorak-porandakan kehidupan ratusan ribuan orang
tak berdosa.
Vietnam memperkirakan bahwa sebagai
akibat dari serangan kimia selama satu dekade tersebut, telah tercatat
400.000 orang tewas atau cacat, 500.000 bayi telah lahir dengan
kelahiran cacat, dan lebih dari 2 juta penduduk telah menderita kanker
atau penyakit lainnya.
Pada tahun 2012, Palang Merah Dunia
memperkirakan bahwa satu juta orang di Vietnam telah memiliki kecacatan
atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan Agen Oranye tersebut.
2. Israel Menyerang Warga sipil Palestina dengan White Phosphorus atau Fosfor Putih (2008 – 2009)
Pada tahun 2009, beberapa kelompok hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch, Amnesty International,
dan Palang Merah Internasional melaporkan bahwa pemerintah Israel telah
menyerang warga sipil di negara mereka sendiri dalam hal ini penduduk
Palestina, dengan senjata kimia.
Sebuah tim Amnesty International
mengaku telah menemukan “bukti tak terbantahkan dari meluasnya
penggunaan fosfor putih” sebagai senjata di wilayah sipil yang padat
penduduk!
Militer Israel membantah tuduhan pada
awalnya, tetapi akhirnya mengakui bahwa mereka benar. Setelah
serangkaian tuduhan oleh LSM ini, militer Israel bahkan membom markas
PBB di Gaza dengan serangan kimia! Gila!
Bagaimana menurut Anda semua bukti ini dibandingkan kasus terhadap Suriah? Kenapa tidak mencoba agar Obama membom Israel?
3. Washington Menyerang Warga Sipil Irak dengan Fosfor Putih (2004)
Pada
tahun 2004, wartawan-wartawan yang bekerja dengan militer AS di Irak
mulai melaporkan penggunaan “Fosfor Putih” di kota Fallujah terhadap
pemberontak Irak.
Pertama-tama militer berbohong dan mengatakan bahwa itu hanyalah penggunaan fosfor putih untuk membuat smokescreens
(tabir asap) untuk menerangi target. Tapi akhirnya mereka kemudian
mengakui telah menggunakan bahan kimia yang mudah menguap sebagai
senjata.
Pada saat itu, penyiar televisi Italia RAI, menayangkan sebuah dokumenter berjudul, “Fallujah, The Hidden Massacre”,
termasuk bukti rekaman video dan foto-foto suram yang sangat
menyedihkan, serta wawancara saksi mata dengan para penduduk Fallujah
dan juga tentara AS.
Para saksi mata telah mengungkapkan
bagaimana pemerintah AS tanpa pandang bulu menghujani “api kimia
berwarna putih” yang turun di kota-kota Irak dan membuat para wanita dan
anak-anak meleleh sampai mati!
4. CIA Membantu Saddam Hussein Dalam Pembantaian Rakyat Iran dan Kurdi dengan Senjata Kimia (1988)
CIA
mencatat pembuktikan bahwa Washington telah tahu bahwa Saddam Hussein
menggunakan senjata kimia (termasuk gas sarin, gas saraf, dan gas
mustard) dalam Perang Iran-Irak, namun AS terus menerjunkan bantuan
intelijen kepada militer Irak.
Hussein menginformasikan pergerakan
pasukan Iran ketika mengetahui bahwa ia akan menggunakan informasi
tersebut sebagai alasan untuk memulai serangan kimia. Pada satu titik
pada awal tahun 1988, Washington memperingatkan Hussein dari gerakan
pasukan Iran tersebut yang akan mengakhiri perang dengan kekalahan yang
akan menentukan kekalahan bagi pemerintah Irak.
Pada bulan Maret di tahun yang sama,
dengan berani Hussein beserta sekutu baru di Washington menyerang sebuah
desa Kurdi yang diduduki oleh pasukan Iran dengan beberap bahan kimia.
Alhasil, senjata itu telah menewaskan
sebanyak 5.000 orang dan melukai sebanyak 10.000 orang yang sebagian
besar dari mereka adalah warga sipil. Sedangkan ribuan manusia lainnya
meninggal di tahun-tahun berikutnya dari komplikasi penyakit dan cacat
lahir.
5. Tentara Menguji Senjata Kimia kepada Warga Miskin Kulit Hitam di St Louis (Sekitar di Tahun 1950-an)
Pada
awal tahun 1950-an, Angkatan Darat AS menyiapkan kipas blower bermotor
di atas perumahan berpenghasilan rendah yang kebanyakan berada di
lingkungan warga berkulit hitam di kota St Louis, termasuk daerah dimana
sebanyak 70% dari penduduk kota tersebut adalah anak-anak di bawah usia
12 tahun!
Pemerintah AS mengatakan kepada penduduk, bahwa semua itu adalah sebuah bereksperimen dengan tabir asap (smokescreen)
untuk melindungi kota dari serangan Rusia, namun itu sebenarnya adalah
pompa yang memompa udara secara terus-menerus dan hembusannya penuh
dengan ratusan kilogram serbuk halus Seng Kadmium Sulfida (zinc cadmium sulfide).
Pemerintah AS mengakui bahwa ada bahan
kedua dalam bubuk kimia tersebut, tapi apakah bahan radioaktif itu tetap
diklasifikasikan? Tentu saja tidak! Sejak percobaan ini, sejumlah
penduduk di daerah itu telah mengidap penyakit kanker.
Pada tahun 1955, seorang penduduk bernama
Doris Spates lahir di salah satu bangunan Angkatan Darat yang pernah
digunakan untuk mengisi udara dengan bahan kimia tersebut pada tahun
1953-1954. Ayahnya meninggal secara misterius pada tahun yang sama, dia
juga telah melihat empat saudaranya meninggal akibat kanker, dan Doris
akhirnya selamat dari kanker serviks.
6. Polisi Menembakkan Gas Air Mata kepada warganya sendiri saat Demonstrasi Occupy Protesters (2011)
Terjadi kekerasan biadab kepolisian AS terhadap demonstran “Occupy Protesters” pada tahun 2011 yang telah didokumentasikan dengan baik, dan akhirnya menjadi barang bukti.
Termasuk penggunaan gas air mata dan
iritasi kimia lainnya. Gas air mata dilarang digunakan untuk melawan
tentara musuh dalam pertempuran oleh Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention).
Tidak bisakah polisi AS memberikan rasa
sedikit hormat yang sama kepada para demonstran sipil di Oakland
California dengan diberlakukannya persamaan perlindungan hukum
internasional yang mewajibkan tentara musuh di medan perang tak diserang
oleh gas kimia? Namun ini kepada rakyat mereka sendiri!
7. FBI Menyerang Pria, Wanita, dan Anak-Anak Dengan Gas Air Mata di Waco (1993)
Pada saat peristiwa yang terkenal yaitu “Pengepungan Masyarakat Advent Hari Ketujuh” yang damai di kota Waco (Waco siege of a peaceful community of Seventh Day Adventists),
FBI memompa gas air mata ke dalam bangunan yang telah diketahui banyak
perempuan, anak-anak dan bayi yang sedang berada di dalamnya.
Gas air mata itu sangat mudah terpicu dan
meledak, lalu kebakaran melanda bangunan tersebut dan menewaskan 49
pria dan wanita serta 27 anak-anak, termasuk bayi dan balita!
Perlu diingat, bahwa menyerang tentara
musuh yang bersenjata di medan perang dengan gas air mata adalah
kejahatan perang. Jadi apa jenis kejahatan yang menyerang bayi dengan
gas air mata, apalagi terhadap rakyatnya sendiri?
8. Militer AS Menumpahkan Zat Beracun Mengandung Uranium di Irak (2003)
Di Irak, militer AS telah mengotori lingkungan dengan ribuan ton amunisi yang terbuat dari bahan buangan uranium (depleted uranium), suatu produk limbah nuklir beracun dan beradioaktif.
Akibatnya, lebih dari setengah bayi yang
lahir di Fallujah dari tahun 2007 – 2010 lahir dengan kelahiran cacat
permanen. Beberapa kecacatan ini belum pernah terlihat sebelumnya dan
berada diluar buku teks, bahkan jika dibandingkan dengan foto-foto bayi
yang lahir cacat dekat uji coba nuklir di Pasifik. Kanker dan kematian
bayi juga telah terjadi peningkatan yang dramatis di Irak usai serangan
itu.
Menurut Christopher Busby, Sekretaris Ilmiah Komite Eropa tentang Risiko Radiasi (the Scientific Secretary of the European Committee on Radiation Risk) mengatakan, “Ini adalah senjata yang telah benar-benar menghancurkan integritas genetika dari populasi di Irak.”
Telah pula dilaporkan ada dua sampai
empat laporan yang sama yang juga diterbitkan pada tahun 2012 oleh badan
krisis kesehatan di Irak. Busby menggambarkan kota Fallujah bagaikan
memiliki “tingkat tertinggi kerusakan genetik manusia dalam populasi
yang pernah diteliti kebenarannya sepanjang sejarah.”
9. Militer AS Menewaskan Ratusan Ribu Penduduk Sipil Jepang dengan Bom Napalm (1944 – 1945)
Bom
Napalm adalah bom yang mengandung gel lengket dan mudah terbakar serta
telah digunakan sebagai senjata teror oleh militer AS. Pada tahun 1980,
PBB menyatakan penggunaan bom napalm walau hanya pada sepetak penduduk
sipil merupakan kejahatan perang.
Itulah yang militer AS lakukan dalam
Perang Dunia II, menjatuhkan banyak bom napalm dalam satu serangan bom
di Tokyo untuk membakar 100.000 orang sampai mati gosong!
Bom-bom itu juga telah melukai lebih dari
satu juta manusia dan meninggalkan lebih dari satu juta penduduk tanpa
rumah di hanya satu kali serangan udara yang mematikan pada Perang Dunia
II.
10. Pemerintah AS Menjatuhkan Bom Nuklir di Dua Kota Jepang, Hirosima dan Nagasaki (1945)
Meskipun
bom nuklir tidak dapat dianggap sebagai senjata kimia, namun banyak
orang percaya dan bisa setuju bahwa nuklir termasuk dalam kategori yang
sama. Bom nuklir tentu dapat menghamburkan banyak sekali bahan kimia
radioaktif yang mematikan.
Hal ini telah kita ketahui dalam sejarah
dunia melalui pemboman nuklir oleh Amerika Serikat di kedua kota Jepang,
Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II yang telah mencabut jutaan
nyawa manusia di kedua kota tersebut secara mengerikan.
Tak pernah pula ada tandingan dari
sejarah paling kelam dalam peradaban manusia tentang perang yang telah
dicatat sebelumnya dapat melebihi peristiwa pengeboman yang mengerikan
tak hanya satu kota, tapi dua kota besar di Jepang seperti ini lagi.
Sekecil apapun Bom Nuklir adalah senjata
yang mengerikan dan sebagai senjata kimia yang tidak lebih dengan
sifatnya yang hanya cocok untuk satu tujuan: memusnahkan seluruh kota
yang penuh dengan warga sipil tanpa kecuali!
Tampaknya memang aneh, bahwa satu-satunya
rezim pemerintah yang menepuk dadanya sendiri sebagai negara adidaya
beserta sekutu-sekutunya, pernah tercatat dalam sejarah kelam dunia yang
telah berkali-kali pula menggunakan beberapa senjata teror maha
mengerikan dan maha dahsyat terhadap peradaban manusia lainnya, bahkan
terhadap rakyatnya sediri.
Namun beberapa negara-negara itu selalu
dan selalu menyibukkan dirinya sendiri dengan berpura-pura akan menjaga
dunia menjadi lebih aman dari senjata berbahaya yang justru senjata
tersebut selalu akan dikuasai dan selalu berada ditangan pemerintahnya.
Sejarah pun telah mencatat dan justru
menjadikannya sebagai negara-negara paling berbahaya di muka planet Bumi
ini. Mereka ingin menguasai seantero dunia dalam gerakan New World Order, pemerintahan dunia dalam satu komando.
Namun, untuk menuju kesana mereka harus menguasai tiga tujuannya terlebih dahulu yaitu menguasai Money, Power dan Control seantero jagad:
1. Money
(Perekonomian Dunia) melalui penguasaan bank-bank dunia, lembaga
moneter dunia, lembaga keuangan dunia termasuk perusahaan-perusahaan
multi nasional serta tambang-tambang dunia milik mereka.
2. Power
(Kekuatan Dunia) melalui kekuatan militer negara-negara sekutunya
termasuk aliansi di dalam tubuh persatuan negara-negara bonekanya PBB,
sebagai alat peperangan.
3. Control
(Mengontrol Dunia) yaitu pengaturan jumlah populasi dunia melalui
lembaga kesehatan dengan obat-obatan yang justru berdampak kepada
penyakit lainnya, dan lembaga konsumsi pangan dunia dalam hal ini adalah
makanan dan minuman, baik itu melalui persawahan, hasil rekayasa
genetik tumbuhan, zat pengawet dalam kemasan serta zat-zat kimia yang
terkandung di dalamnya yang kemudian dikonsumsi rakyat dunia melaui
produk-produk makanan dan dapat menimbulkan penyakit jangka panjang.
Dengan cara pandang pengetahuan anda
seperti itu, maka penggunaan senjata-senjata kimia tersebut diatas cuma
setitik nila dan tiada artinya dibanding ketiga “goal” dari rencana
mereka. Namun semoga saja, fakta sejarah kelam tentang
peperangan-peperangan yang mengerikan tersebut diatas juga dapat
bermanfaat positif untuk pengetahuan anda. Salam damai selalu.
(sumber & foto: infowars / policymic / AP • Penerjemah/ alih bahasa/ editor: IndoCropCircles.wordpress.com)
No comments:
Post a Comment